Rabu, 24 Desember 2014

Rose and Bullet's: JeonKyung ver.




Author :SeoJi
Cast     :Ahn JeonYoo
             Kwon HaeKyung
Rating  :General
Lenght  :Ficlet, Chaptered
Genre   :Romance, Fluff





JeonYoo berjalan terhuyung-huyung menuju cafe Rose and Bullet’s yang mulai sepi pengunjung itu, jelas saja, sekarang jam 2 pagi ! Siapa yang nekat berjalan sepagi ini dan menembus badai salju yang turun, oh ya, tentu saja hanya JeonYoo ! Ia mendorong pintu cafe itu perlahan, lalu duduk disalah satu sudut favoritnya. Matanya menatap kosong jalanan yang sepi dibalik kaca cafe, tak menyadari bahwa seorang pria sebaya dengannya melemparkan senyum kearahnya.

“Mungkin jasmine tea cocok untukmu nona” JeonYoo yang tersentak kaget, lalu menoleh dan menatap sang pelayan, HaeKyung, yang tengah tersenyum padanya. JeonYoo mengangkat sebelah alisnya, ingin membuktikaan perkataan temannya. Tentu saja kabar bahwa HaeKyung mampu menebak dengan jitu perasaan pengunjungnya sudah tersebar luas, bahkan berhasil hinggap ditelinga seorang JeonYoo yang tak pernah tertarik dengan perbincangan hangat. Tapi ini patut dicoba, batin JeonYoo.

“Kudengar namamu HaeKyung, betul ?” Tanya JeonYoo penasaran.

“Ya nona, tepat sekali” jawab pria itu santai, sambil sesekali melirik apakah ada pelanggan yang memerlukan bantuannya.

“Berapa lama kau bekerja sebagai pelayan disini ? Berapa umurmu ?” Astaga, ini diluar rencana JeonYoo ! Tentu saja ia tak mau disebut paparazzi, tapi semua pertanyaan seakan mendesak ingin keluar dari bibir mungilnya.

“Wow nona” HaeKyung terkekeh pelan “saya sudah bekerja sejak berumur 18 tahun, dan umur saya sekarang 25 tahun. Ada yang bisa saya bantu lagi ?” lanjutnya.

“Apa yang bisa kau tebak dari diriku ?” Tantang JeonYoo, dengan tatapan memburu agar HaeKyung menjawabnya cepat. HaeKyung mengerutkan dahinya sebentar, lalu tersenyum kembali.

“Anda sedang ada masalah, kemungkinan besar dengan keluarga. Melihat anda, saya pastikan anda seorang wanita yang tinggal diapartemen sendiri. Berusaha menyibukkan diri dengan berbagai macam kegiatan meskipun anda tak suka. Umur anda, 23 tahun. Apakah ada yang salah ?” JeonYoo terperangah, tak pernah ada yang bisa menebak sejauh ini tentang dirinya. Ba..bagaimana bisa seorang pelayan yang baru dilihatnya menebak dengan akurat ?

“Dan saya sarankan anda untuk mencicipi jasmine tea kami, cocok untuk menghilangkan kegalauan anda” lanjut HaeKyung, masih berdiri tegap dan tersenyum penuh sabar pada JeonYoo.

“Baiklah, jasmine tea satu” HaeKyung mengangguk, lalu melesat masuk kedalam dapur. JeonYoo kembali menatap jalanan, berusaha menenangkan dirinya meski hanya sementara. JeonYoo memijit dahinya pelan, merasa pusing dan bingung menghadapi ini semua.

Seperti yang dikatakan HaeKyung tadi, ia memang sedang menghadapi masalah dengan keluarganya. Perjodohan, kata terburuk yang pernah didengar JeonYoo. Tentu saja ia menolak untuk dijodohkan, mengingat ia hidup dizaman modern  yang telah meninggalkan paham ‘perjodohan’ itu. JeonYoo bergidik ngeri, tidak menerima keputusan bulat kedua orang tuanya.

“Tenang saja, ia seorang pengusaha kaya. Ia ramah dan tampan, sayang sekali eomma tak punya fotonya. Ia sangat sopan, bahkan memegang kekayaan keluarganya. Entah kenapa ia belum menikah dan memilih menuruti perjodohan, dan ternyata kalian berjodoh ! Astaga, eomma bahkan terpana melihat ia !” Ucapan eomma-nya berputar-putar terus diotak JeonYoo, membuatnya semakin frustasi. Ia sering mendengar kekejaman para pengusaha pada istrinya, dan menutupi kekejaman itu dengan topeng kesempurnaan. Oke, JeonYoo sangat butuh jasmine tea saat ini.

“Pesanan anda datang nona” JeonYoo memecah lamunannya, lalu ia menatap HaeKyung dalam. Betapa beruntungnya istri HaeKyung kelak ! Tampan, tinggi, sopan, semuanya menyatu dan membentuk sosok sempurna dihadapan JeonYoo kini.

“Aku akan dijodohkan” Ucap JeonYoo tanpa sadar, membuat HaeKyung menaikkan sebelah alisnya.

“Tidak terdengar buruk” Jawab HaeKyung, JeonYoo yang mendengar itu tersentak lalu berdiri dengan cepat.

“Tidak buruk bagimu ! Namun bagiku, itu merupakan mimpi yang tak pernah dan tak akan kuinginkan !” JeonYoo reflek menutup mulutnya dengan kedua tangannya begitu menyadari ucapannya, bodohnya ia membentak HaeKyung ! JeonYoo semakin merutuki nasibnya sendiri, sedangkan HaeKyung tersenyum.

“Duduklah, ceritakan seperti apa orangnya” JeonYoo duduk kembali dengan tenang, lalu menceritakan bebannya pada HaeKyung yang mendengarkan dengan serius dan penuh minat.

“Well, tidak semua pengusaha seperti itu nona. Saya yakin calon suami anda kelak merupakan yang terbaik. Pulanglah, sudah menjelang pagi. Bukankah anda akan dijemput orangtua anda ?” JeonYoo mengangguk, lalu meneguk jasmine teanya cepat. Ia membayar pesanannya dengan tak bersemangat, lalu berjalan pulang. Tapi ada yang mengganggu benaknya, dan itu mengenai pernyataan HaeKyung tadi. Apa ini ? Apa yang salah ? batin JeonYoo.
                                                                                ******


JeonYoo duduk dengan gusar selama perjalanan pulang menuju rumah orangtuanya, berusaha membayangkan seperti apa suaminya kelak. JeonYoo menghela nafasnya kasar, ia sudah tak sanggup membayangkan suaminya seperti apa. Toh, ia tak bisa menolak saran kedua orangtuanya yang tak akan membatalkan perjodohan ini. Bahkan kabar buruk hinggap ditelinga JeonYoo lagi, menggelitik kesabarannya. Hari ini bukanlah hanya perjodohan, namun sekaligus pertunangan juga, begitulah kata orangtuanya.

Perlahan-lahan rumah megah bernuansa putih mulai terlihat jelas, rumah kedua orangtuanya. JeonYoo menjerit-jerit dalam hati, berharap suaminya mau menolaknya begitu melihatnya. Mobil pribadi keluarga JeonYoo berhenti, dengan segera ia keluar dari mobil lalu berjalan ragu menuju pintu rumah.

‘Fighting Ahn JeonYoo ! Fighting !’ JeonYoo mengepalkan tangannya kuat-kuat, lalu mendorong pintu besar rumah orangtuanya. JeonYoo memejamkan matanya sejenak, lalu membuka kelopak matanya dan menatap lurus yang langsung tepat menuju seseorang. Seseorang yang tak asing, JeonYoo yakin pernah melihatnya namun entah dimana.

“Senang bertemu dengan anda” suara berat pria itu memecah keheningan kedua keluarga yang menyadari kehadiran JeonYoo, dengan tatapannya yang ramah ia menatap JeonYoo dalam.

“O..oh, saya JeonYoo. Ahn JeonYoo” JeonYoo maju beberapa langkah, lalu menyalami tangan pria itu sambil menatap wajahnya lekat. Ah, JeonYoo yakin sekarang ! Melihat keterkejutan JeonYoo, pria itu menggenggam tangan JeonYoo erat. Pria itu memajukan tubuhnya, lalu membisikkan sesuatu tepat ditelinga JeonYoo.


“Perkenalkan, saya pengusaha yang menurut anda kejam terhadap istrinya, Kwon HaeKyung.”

Kamis, 31 Juli 2014

OUR [LAST] ROMANCE: 1 of 2

















Part 1 of 2 parts~

Author : SeoJi
Cast     : All EXO Couple

XiuChen/ ChenMin
TaoRis/ KrisTao
BaekYeol/ ChanBaek
SuLay/ LaySuho
HunHan/ HanHun
KaiDo/ KyungsooKai

Rating  : PG 15+
Length : Two Shots
Genre   : Tragedy, Fluff, Hurt, Romance, AU [alternate Universe]

Warning, Boys X Boys/ Shounen Ai/ dsb deh. Kalo ga suka baca ff Yaoi ga usah baca, nde^^ ? Disini SeoJi lagi seneng nulis ff yaoi, di chapter ini SeoJi mau nampilin yang "fluff" dulu. Happy reading~~

NO PLAGIATOR, DON'T BE SIDER'S, NO BASH~~

*****


Always author POV~~




[1]

Pagi itu, cahaya matahari dengan jahilnya mengusik tidur seorang namja manis berkulit putih. Namja itu terbangun dan mengusap matanya, ia menatap tubuh mungilnya yang half naked, ia memang terbiasa tidur dengan keadaan seperti itu. Dan saat ia menyibakkan selimut -bermaksud untuk pergi ke kamar mandi tentunya-, ia termenung.

"HWAAAAAA !!" Namja itu menutup tubuhnya yang ternyata bukan lagi half naked dengan selimut, lalu menatap namja disebelahnya yang terbangun karena teriakannya.

"Waeyo Min ?" Tanya namja -yang tentunya naked juga- yang memiliki rahang tegas pada namja manis disebelahnya, namja manis itu tersenyum seindah mungkin, dan detik berikutnya ia menatap marah, sangat marah.

"KIM JONG DAEE !! KUBUNUH KAU !"

"Kim Min Seok ampuunn~~ Mianhae !"

BRAAK !

DUAKK !

"Min Seok chagi~ Jangan pukul aku dengan sepatumu ya~ Buingg buingg~"

BUGHH !

"Aw ! Min Seok, appo-ya !"


[2]


"Ge, bangun !"

"Hmm"

"Gege.. banguunn !"

"Lima menit, lima menit"

"Gege udah bilang gitu 15 menit yang lalu, sebelum Tao mandi !"

"Hmm"

 "Gege denger gak sih ?"

"Hmm" Tao menatap sebal namja tiang listrik dihadapannya ini, yang masih bergelung dengan selimut kesayangannya. Tao merengut tak sabar, lalu tiba-tiba ia tersenyum senang.

"Hiks.. hiks~ Kris gege gak sayang Tao lagi ! Hiks~" Kris terbangun dan menatap panik namja dihadapannya yang sedang memunggunginya, ia menyentuh pundak Tao lalu meneguk salivanya kasar.

"Ssst... Tao-ie, ulljima ! Liat nih, Kris gege bangun kan ? Berarti Kris gege sayang Tao !" Kris mengelus rambut hitam Tao penuh sayang, berharap panda kesayangannya berhenti merajuk padanya.

"Tao tau Kris gege bakal bangun kalau Tao pake cara ini~"
Kris yakin, jika Tao tidak ada dikamar ini, ia akan memukul bantal dan membanting gulingnya kelantai. Kris menatap tak percaya, ia ditipu.. lagi ?

Kris kembali menidurkan kepalanya ke bantal kesayangannya, lalu terlelap kembali. Ia sudah tak peduli dengan Tao yang merengek dan memukul-mukul badannya, dalam hati ia berjanji, suatu hari ia akan menggigit Tao karena sikapnya yang menggemaskan.


[3]


Oh God, lihatlah ! Saat couple lain sibuk membangunkan pasangannya, kedua sejoli ini sedang berada didepan tv saling menyuapkan pop corn dan tertawa bersama.

"Baekkie~ Besok-besok kita mandi bareng lagi ya ?"

"Hmm, terserah kau saja Yeollie"Baekhyun menatap layar tv dengan wajah datar, tentu saja ia tak akan marah ketika Chanyeol mengajaknya mandi bersama lagi. Ia dan Chanyeol sudah memiliki janji, janji yang akan membuat Baekhyun mengamuk jika Chanyeol melanggarnya.

<Flashback>

"Baekkie~ ayo mandi !" Chanyeol memeluk pinggang Baekhyun manja, sedangkan Baekhyun hanya mendengus kesal dan membalikkan tubuhnya.

"Ada syaratnya, dan tidak boleh kau langgar sama sekali" Chanyeol menatap bingung karena ucapan Baekhyun, Baekhyun memutar bola matanya sebal lalu menyentil dahi Chanyeol.

"Dasar bodoh ! Saat kita mandi, kau tidak boleh melakukan sesuatu padaku. Kecuali menatapku, bahkan menyentuhku pun kau tak boleh ! Dan jika melanggarnya, jangan harap kau melihatku dikamar ini lagi, dan juga jangan harap aku akan menemanimu tidur. Arraseo ?" Chanyeol menatap Baekhyun tak percaya, rahang mulutnya terasa akan lepas sebentar lagi.

"Tapi..tapi.. "

"Oh, kau menolak ? Baiklah !" Baekhyun mengambil baju-bajunya dalam lemari, berniat untuk pindah kamar -tentu saja ia tak benar-benar pindah-.

"Anni, jangan pergi ! Baik aku janji !"

<Flashback off>




[4]


Nampak dua namja sedang duduk dikursi yang ada dibalkon dengan sebuah meja yang memisahkan keduanya.

"Gege, pagi ini sangat indah!"

"Tak seindah dirimu, Xing-ie~" Ucap namja berkulit putih dengan angel smilenya, ia mengambil cangkir tehnya dan menyeruput tehnya pelan.

"Babo, kau selalu mengucapkan itu ge !"

"Itu berarti aku benar-benar mencintaimu kan ?"

BLUSSH~

Namja cantik itu membuang mukanya, agar sang kekasih tak melihat wajahnya tentunya.

"Xing-ie ? Gwenchana ?"

"Nde, nan gwenchana Suho-ge~" Suho tersenyum, lalu kembali meminum tehnya. Ia melirik sekilas Lay yang sedang mengusap lengannya.

"Dingin ? Ayo kita masuk !" Suho mengangkat cangkirnya dan cangkir Lay, ia berjalan masuk dan menaruh cangkirnya dimeja samping tempat tidurnya dan Lay.

"Mianhae, karena aku kau terpaksa masuk"

"Yak, Xing-ie ! Nan gwencahana, sungguh tak apa !" Suho tersenyum dan mengusap rambut Lay pelan, ia menatap Lay yang ikut tersenyum juga.

"Kau sudah mandi kan, Xing-ie ?"

"Sudah ge, gege juga sudah kan ?" Suho menganggukan kepalanya, lalu memeluk pinggang Lay dari belakang.

"Aku kan sudah wangi, Xing-ie~~" Suho meniupkan nafasnya ditelinga Lay, dan tentu saja hal itu membuat kaki Lay gemetaran.

CHU~

"Sudah ah, masih pagi. Nggak baik, ya kan Xing-ie ?" Suho mencubit bekas ciumannya dipipi Lay, Lay yang tahu kalau ia baru saja dikerjain merengut sebal.

"GEGE JAHAATT !!"


[5]


Tampak namja berkulit pucat sedang menatap namja manis yang baru saja keluar dari kamar mandi. Namja pucat itu meneguk salivanya kasar, berusaha tidak berpikir yang aneh-aneh.

"Waeyo Hunnie ?" Tanya namja manis itu, namja pucat itu semakin gelisah melihat namja manis itu. Tetesan tetesan air tampak jatuh dari ujung rambut namja manis itu, tubuhnya yang half naked dan putih membuat namja pucat itu harus melipat gandakan kesabarannya.

"Hunnie, gwenchana ?" Namja manis itu mendudukan dirinya disamping namja pucat bernama Hunnie, mungkin ?

"Menjauh dariku"

"Eh, waeyo Hunnie ?"

"Karena kalau kau tidak menjauh, kau akan sakit"

"Sakit apa ?" Namja pucat itu menepuk dahinya, ia tak percaya bahwa kekasihnya itu benar-benar polos. Namja pucat itu mendekatkan mulutnya ketelinga kekasihnya, lalu membisikan sesuatu.

"Seperti ini~" Namja pucat itu menjilat daun telinga kekasihnya dan menggigitnya perlahan, sedangkan sang namja manis itu hanya bisa diam mematung.

BRUAAK

"Jangan dekat-dekat ! Kudorong lebih keras lagi kau jika mendekat !!"

"Luhannie, appo-ya~~"

"Rasakan !!”


[6]


"Hyung, apa kau sudah selesai memasak ? Aku lapar~"

"Sebentar lagi Kim Jong In, bersabar lah !"

"Bahkan, karena sangat lapar, aku jadi ingin memakanmu hyung~"

"Haha itu lucu, Jjongie. Jika kau mendekat, akan kulempar panci dan beserta isinya ini padamu !"

"Uuu, Do Kyungsoo-ku galak sekali~" Namja berkulit tan berjalan mendekat pada namja mungil bermata bulat itu, lalu mencolek dagu namja mungil itu gemas.

"Umm, bau supnya enak sekali hyung~" Kai memeluk pinggang D.O manja, lalu meletakkan dagunya dipundak D.O.

"Jeongmal ? Coba kau cicip !"D.O menyuapkan sup buatannya ke mulut Kai, lalu menunggu jawaban dari kekasihnya itu.

"Enak hyung, cobalah !"

"Baik~" D.O yang barus saja hendak memasukkan sendok ke mulutnya ditahan oleh tangan Kai, lalu Kai menggeleng.

"Bukan begitu mencicipinya, sini !" Kai memasukkan sendok berisi sup kedalam mulutnya, lalu menarik dagu D.O cepat.

CHU~

"Jika dinikmati bersama, enak kan hyung ?"

BLUSHH~

Pipi D.O memerah seketika, ralat, sangat merah seketika. Kai menatap hyungnya lalu mencium pipinya lembut.

"Sudah, jangan melamun. Cepat, aku lapar" D.O tertunduk lalu berjalan kikuk, ia benar-benar tak menyangka akan seperti ini. Ia merutuki dirinya karena telah menanyakan rasa masakannya pada Kai, ia benar-benar merasa kacau saat ini.


TBC~~

Sabtu, 26 Juli 2014

Story of Vampire Life I : Painfull Life














Author: SeoJi
Cast     :


Dark Family: Bang Minah
 

Phoenix Family: EXO member
Jung Yunho
Moon Geun Young


Park SoJin
A-Pink member
BTS member
Other Cast



Rating   : PG 15+
Genre    : Angst, Thriller, Horror, Fantasy, Hurt, Romance, AU [Alternate Universe]


Hello~disini SeoJi mau bawain ff fantasy karena lagi seneng-senengnya baca ff fantasy apalagi vampire, aaakkk !! /? Kalau aneh, mian. Kalau typo bertebaran, mian. Kalau suka, syukurlah. Oh iya, itu other cast nanti ada cast yang menyusul jadi nanti kalau ga ada tulisan other cast tapi diganti nama castnya, aku udh peringatin ya disini^^ Xiumin, Suho, D.O, dan Minah disini pakai kacamata ceritanya, harap maklum biar keliatan tambah keren nih ff /? Selamat membaca~

NO PLAGIATOR, DON'T BE SIDER'S, NO BASH~~


*****



Minah POV~


Lagi-lagi ia menyendiri, apa ia tidak bosan ya… batinku, aku meliriknya sekilas. Aku Bang Minah, yeoja biasa yang kata orang kutu buku dan membosankan. Dan dia, adalah namja populer. 

Aku dan dia bagai bumi dan langit, berbeda jauh. Meski aku kutu buku, aku tetap seorang yeoja. Aku dapat merasakan hal cinta, seperti sekarang ini. Yah, aku terlalu pesimis. Dan aku hanya dapat melihatnya dari jauh, bahkan tak dapat menyapanya saat ada kesempatan. Babo, payah, pecundang.

“Jika kau benar-benar mencintainya, dekati dia dan jangan hanya melihatnya dari jauh !” Ucap seorang yeoja yang tiba-tiba ada disampingku, dia adalah sahabatku, Park SoJin. “Percayalah, kau cantik !” Lanjutnya, aku hanya tersenyum tipis. 

“Cantik ya ? Bukannya seperti telur busuk ? Mengganggu !” Sahut seorang yeoja diseberangku, dia teman kelasku, setidaknya aku menganggap begitu. Jung Hyerim, atau biasa dipanggil Eunji. Ya, dia memang selalu menghinaku. Tapi aku juga sudah terbiasa, omongannya hanya bagai angin ditelingaku.


<SKIP>

*****


Author POV~


Yeoja mungil itu membawa tumpukkan buku tebal dari perpustakaan, bahkan buku-buku itu menghalangi pengelihatannya. Dan apa yang tidak diharapkan terjadi…

BRRAAAKKK…..

Buku-buku tebal berserakan dilantai, dan yeoja mungil itu meraba lantai untuk mencari kacamatanya yang terlempar. Setelah meraba lantai cepat, ia berhasil menemukan kacamatanya. 

“Aigo, mianhae aku tidak melihat jalan ! Apa sakit ?” Ucap yeoja mungil itu, Bang Minah. Dan saat melihat orang yang ditabraknya, ia terpaku. Seorang namja yang ditabraknya adalah namja yang sangat dikaguminya, Huang Zi Tao. 

Eunji dan yeoja lain yang menyaksikan itu terkejut lalu berlari kearah Tao untuk membantu dirinya berdiri, “minggir kau, pembawa sial !”.

Eunji mendorong tubuh Minah kasar hingga ia tersungkur, dan sialnya kacamatanya terlempar jauh. Minah meraba lantai sekitarnya untuk mencari kacamatanya, namun percuma karena kacamata itu berjarak 10 meter darinya. Dan hal yang tidak disangka, Minah menangis. Ia menangis bukan karena perlakuan Eunji, ia menangis karena kacamatanya hilang.

Kacamata itu sangat berharga baginya, karena barang itu merupakan benda peninggalan ibunya yang sudah meninggal sejak ia berumur 10 tahun. “Minah !” SoJin yang baru menyadari keributan itu berlari kearah sahabatnya. 

“Neo gwenchana ?” Tanya SoJin cemas, Minah hanya mengangguk lemah. “Ini kacamatamu !” SoJin menyerahkan kacamata Minah yang ia temukan lumayan jauh dari posisi Minah, Minah mendongak senang lalu menggunakan kacamatanya lagi. Ia melihat Tao meliriknya sekilas, lalu berjalan cuek meninggalkannya.


SoJin POV~


Mungkin, hanya perasaanku saja… batinnya pelan, aku hanya mendengus kesal. 

“Bukan hanya perasaanmu, dia memang melirikmu tadi !” Ucapku sambil membantunya berdiri, ia menatapku dengan death glarenya. 

“Berhenti membaca pikiranku, SoJin !” Desisnya pelan, aku memutar bola mataku. 

“Sayangnya, aku tak bisa menolak hal itu.” Jawabku santai, lalu membantunya memungut buku-buku tebalnya yang berserakan dilantai. Setelah selesai, kami menaruh buku-buku itu dikelas, dan kami memutuskan pergi kekantin.


Minah POV~


Ya, aku tahu mengapa hampir seluruh siswa disekolah membenciku. Aku, berbeda dari mereka. Hampir seluruh siswa disini memiliki kemampuan khusus, dan mereka makhluk terkutuk semua, kecuali aku seorang. Untungnya aku bertemu SoJin, dia siswa yang sangat ramah dan baik padaku. Aku tersenyum getir, memikirkan bahwa aku siswa yang paling berbeda. 

“Berhenti bersikap pesimis Min, kau selalu saja membicarakan hal itu !” Protes SoJin yang duduk disebelahku, aku menatap death glare padanya. 

“Jangan membaca pikiranku SoJin !” Aku menggembungkan pipiku, kesal.

“Yak lihat ! Kau sangat manis jika begitu !” Elaknya, memang kebiasaannya mengalihkan pembicaraan. 

“Jangan mengalihkan pembicaraan !” Aku menatapnya tajam, ia hanya mendenguskan nafasnya. 

“Aku tidak bisa Min, aku memang begini. Aku sudah berusaha tidak membaca pikiranmu tapi tidak bisa !” Erangnya pelan, ya bagaimana pun aku tidak bisa protes karena memang dia alami seperti itu.


Someone POV~


Yeoja yang manis dan unik, jika tak salah namanya… Bang Minah ? Ah, dia keturunan Dark Family rupanya. Aroma tubuhnya, sangat nikmat… Hah, aku ingin memangsa golongan seperti mereka. Tapi, tampaknya kekuatan keluarga Dark tak ada padanya. Aku… harus mendekatinya ! Aku harus mendapatkannya sebelum dia jatuh hati pada namja lain. Aku menampilkan smirk kecilku, sesuatu yang licik muncul diotakku.

*****


Author POV~


“Lihat EXO datang ! Lihat !” Seorang yeoja berbisik histeris pada yeoja disebelahnya, dalam hitungan detik seluruh siswa dikantin langsung mengetahui kabar ini. Tampak 12 namja berjalan kearah kantin, tampak seorang namja berkulit putih susu melambaikan tangannya kearah yeoja yang memanggil namanya. 

Seorang yeoja yang duduk semeja dengan Eunji membenahi tatanan rambutnya lalu melambaikan tangannya pada namja tadi, Oh Sehoon. 

“Yak Oh Hayoung ! Berhenti !” Ucap Park Chorong, saudari tertua dari Bomi, Eunji, Naeun, Namjoo, Hayoung. Sehun sempat tersenyum pada Hayoung, lalu melanjutkan perjalanannya dengan para hyungnya. 

“Ia, tersenyum padaku Jung Hyerim ! Oh astaga !” Bisik Hayoung senang, sedangkan para eonninya hanya mengendikkan bahunya tanda tak peduli.

EXO mengambil tempat duduk dipojok kantin, lalu mulai memesan 'makanan' untuk mereka. 

“Eng hyung, darah kemasan ini tidak enak rasanya !” Protes seorang namja ber-eyeliner saat pesanan mereka datang, Byun Baekhyun. 

“Habiskan atau kau akan kuadukan pada appa !” Ucap namja berwajah baby face, Kim Min Seok. 

“Hyung, itu tidak adil !” Erang Baekhyun, dan diiringi death glare Xiumin. 

“Lihat Baekhyun, hyung dan dongsaengmu yang lain tidak ada yang protes !” Bentak Xiumin, siswa yang dikantin semula menatap mereka kagum, berusaha tidak peduli dengan pertengkaran EXO.

 Ya, tentu saja tidak ada anggota EXO lain yang berani protes seperti Baekhyun. Selain karena Xiumin hyung tertua mereka, mereka juga takut saat mendengar kata ‘kau akan kuadukan pada appa !’. Appa mereka merupakan petinggi para vampire, Jung Yunho. 

Pernah suatu hari anak-anaknya, yaitu, Xiumin, Suho, Baekhyun, Chanyeol, Tao, Sehun, dan D.O bertarung karena hal kecil. Sang eomma, Moon Geun Young sudah berusaha melerai mereka tapi anak-anaknya membentak sang eomma. Yunho merupakan orang yang sangat menghargai sopan santun, langsung membentak semua anaknya hingga kaca-kaca dirumah mereka semuanya pecah. Sebenarnya, tanpa campur tangan Yunho sang eomma pun dapat menghadapi anak-anaknya. 

Jika ia tersinggung, ia akan mengamuk dan wajah baby facenya akan berubah total. Yah, itu memang mengagumkan sekaligus mengerikan. Dan hebatnya, rumah Minah bersebelahan dengan rumah mereka, Phoenix Family.


SoJin POV~


Hah, sungguh aku sangat bangga pada Minah. Aku tahu Minah menangis bukan karena perlakuan Eunji tapi karena kacamatanya, benda berharga baginya. 

“Lihat Baekhyun, hyung dan dongsaengmu yang lain tidak ada yang protes !” Aku tersentak dari darah kemasanku, Minah pun menoleh kearah sumber suara. 

“SoJin-ah, dia Xiumin EXO kan ?” Bisiknya pelan, aku dapat melihat Xiumin meliriknya tajam. 

“Aaa.. ah… hahaha !” Aku berpura-pura tertawa sembari menutup mulut Minah, kini semua pandangan orang beralih pada kami. “Ah… permisi !” Aku menarik Minah menjauh dari kantin, ia meronta kecil karena mulutnya kututup tanganku.Setelah agak jauh, baru aku melepaskannya. 

“Yak Bang Minah ! Jangan berkata sesuatu saat sesuatu terjadi ! Aku sudah memperingatkanmu mengenai pendengaran kami !” Bentakku tanpa sadar, ia menundukkan kepalanya dalam. Ia meremas-remas tangannya, dan itu berarti ia sedang menahan tangisnya. 

“Hah, kau ini !” Aku merangkul tubuh mungilnya perlahan, dan detik itu juga ia menangis keras. 

“Maa…maafkan aku ! Aku ha..ha..hanya merepotkan kalian !” Minah menangis terisak-isak dalam pelukanku, ah.. aku bisa membaca pikirannya dengan jelas.

“Akh !” Aku meringis melepaskan pelukanku lalu memegangi telingaku, kali ini pikiran Minah berdengung… berarti ia memikirkan sesuatu yang buruk !  

“Eomma, appa ! Aku hanya merepotkan mereka, biarkan aku ikut kalian eomma appa ! Aku hanya pengganggu disini, Eunji benar !”   

“Akh ! Aargghh !” Aku memegangi telingaku erat, tanpa sadar bola mataku berubah merah pekat dan sepasang taring menyembul dari mulutku. “Aaarghh, aakkh !” Aku jatuh tersungkur ditaman sekolah, aku berteriak histeris untuk mencoba menahan diriku. 

“Dia disana ! Ucap seseorang, mereka berlari kearahku. Mereka ? Hey, ini langkah tiga orang dan mereka namja ! Apa Minah memanggil mereka ? Aku melirik Minah yang masih diam terpaku menatap diriku, ah.. mereka datang sendiri. “Haaarrrggh !” Erangku kuat, aku… sudah tidak kuat lagi ! Aku dapat merasakan seseorang merangkul pundakku lalu mendudukanku tegak, dan mereka memaksaku meminum sesuatu.  

Ah…darah kemasan, mereka datang disaat yang tepat. Pandanganku memburam, aku dapat melihat wajah 4 orang disekelilingku. Minah, dan tiga orang namja tadi. Ah.. mereka rupanya, aku tersenyum getir lalu semuanya gelap.

*****


Author POV~


“Hah !” SoJin terbangun dari tidurnya, ia melihat Minah tertidur ditepi kasur yang ia tiduri. “Engh… SoJin-ah ! Kau sudah sadar ?” Tanya Minah yang terbangun dari tidurnya, SoJin menjawab dengan anggukan kecil. 

“Kau sudah baikkan ?” Tanya seorang namja berwajah mungil, Xi Luhan. Park Chanyeol dan Byun Baekhyun berdiri tegak disamping Luhan, mereka menatap Minah dengan tatapan aneh. 

“Hey, kenapa kalian menatapnya dengan tatapan begitu ?!” Tanya SoJin ketus pada Baekhyun dan Chanyeol. 

 “Ah…aniyo. Tak apa SoJin ! Aku memang… begitulah !” Senyum Minah merekah pelan saat ia mengatakan kalimat itu, Luhan hanya melirik Minah lalu mendengus kesal. 

“Sok kuat !” 

“Luhan ! Harusnya kau bisa mengerti posisi Minah saat ini !” Ucap SoJin lantang, Luhan hanya memasang ekspresi datarnya. 

“Harusnya kau tidak berteman dengan makhluk macamnya !”

“Xi Luhan, cukup ! Jaga omonganmu !” SoJin memukul kasur yang ia tiduri keras, Chanyeol hanya menunduk melihat itu.

“Hyung, kurasa kita keterlaluan” ucap Chanyeol pelan, Baekhyun hanya menatapnya bingung. “Kalau kau pulang dengan keadaan ini, itu tidak mungkin.” lanjut Chanyeol, SoJin menatapnya jenaka. 

“Untuk apa aku pulang, aku tidur dirumahnya saja !” Tunjuk SoJin pada Minah, seketika Chanyeol, Baekhyun, Luhan, dan Minah menatap SoJin apa-kau-benar. SoJin mengangguk senang, lalu melirik jam tangannya. 

“Ah, sudah sore ! Minah-ya, jemputanmu sudah datang kan ?” Tanya SoJin pada Minah, sedangkan 3 namja tadi masih terpaku.

“Ani, aku naik mobil sendiri. Kau sudah mau pulang ? Kajja !” Minah berdiri lalu membungkuk pada 3 namja tadi.

“Gamsha sudah membantu SoJin !”

“Hey, ayo Min ! Kau pakai mobil 'Lamborghini Gallardo' mu kan ?” Teriak SoJin dari lorong sekolah mereka, tanpa mereka sadari SoJin telah keluar dari ruang kesehatan. Minah berlari meninggalkan para namja tadi.

“Nanti sore kami akan kerumah kalian !” Teriak SoJin pada Luhan, kini tenggorokan Luhan tercekat. “Ayo kita beritahu yang lain !” Luhan mengisyaratkan pada dongsaengnya untuk keluar dari ruang kesehatan, Chanyeol dan Baekhyun mengangguk lalu mereka melesat keluar dari ruang kesehatan.



TBC~~


 

Jeng jeng jeng~~~ bagaimana tanggapannya setelah membaca sejauh ini ? Kalau jelek mianhae. Typo dimana-mana ya ? Hm, mianhae ! Comment ya jangan lupa, biar ada masukkan nih. Ah iya, kayaknya part 2nya ada bagian sedikit sadisnya deh--" Imajinasi lagi liar banget nih, RCL ne~